iSLaM



Bagi kalian yang beragama Islam dan tidak mengetahui apa arti Islam sungguhlah orang yang merugi. karena itu pahamilah baik-baik bacaan berikut!!
Islam (Arab: al-islām, الإسلام "berserah diri kepada Tuhan") adalah agama yang mengimani satu Tuhan, yaitu Allah. Agama ini termasuk agama samawi (agama-agama yang dipercaya oleh para pengikutnya diturunkan dari langit) dan termasuk dalam golongan agama Ibrahim. Dengan lebih dari satu seperempat milyar orang pengikut di seluruh dunia, menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di dunia setelah agama Kristen.
Islam memiliki arti "penyerahan", atau penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan (Arab: الله, Allāh).
Pengikut ajaran Islam dikenal dengan sebutan Muslim yang berarti "seorang yang tunduk kepada Tuhan", atau lebih lengkapnya adalah Muslimin bagi laki-laki dan Muslimat bagi perempuan. Islam mengajarkan bahwa Allah menurunkan firman-Nya kepada manusia melalui para nabi dan rasul utusan-Nya, dan meyakini dengan sungguh-sungguh bahwa Nabi Muhammad SAW adalah nabi dan rasul terakhir yang diutus ke dunia oleh Allah.
Baca Selengkapnya...

Cara Agar Tidak Pelupa

Bagaimana cara melatih otak agar tetap dapat berfungsi dengan baik?

Jangan dulu Anda membayangkan harus membaca text book tebal yang membosankan, seperti ketika kuliah dulu. Melatih otak sebenarnya merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan dapat dilakukan kapan saja. “Pada orang dewasa, aktivitas mental seperti mengisi teka-teki silang, membaca, mendengarkan musik, mengambil kursus keterampilan, mempelajari bahasa asing, bahkan menonton film, dapat dilakukan untuk melatih ketajaman otak, Sutarto menjabarkan.

Kegiatan melatih otak terutama perlu mulai dilakukan sejak usia 25 tahun. Pasalnya, sebelum usia tersebut, aktivitas otak dan fisik sudah terpenuhi melalui kegiatan sekolah, kuliah, serta berbagai macam kegiatan dan permainan. Lain halnya ketika usia kita bertambah dan mulai mengerjakan rutinitas pekerjaan yang kurang bervariasi, sehingga kurang dapat merangsang perkembangan otak secara seimbang.

DIPENGARUHI GAYA HIDUP

Disadari ataupun tidak, padatnya aktivitas sering kali menjauhkan kita dari gaya hidup sehat. Selain memicu kegemukan dan berbagai penyakit, seperti jantung, diabetes melitus, stroke, dan lain-lain, gaya hidup yang tidak sehat juga bisa mengganggu fungsi otak.

Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengantisipasi penyakit tersebut.

* Latihan kebugaran.

Mulailah berolahraga secara teratur, dengan jumlah berikut kualitas olahraga yang cukup. Jangan lupa untuk beristirahat.

* Penuhi kebutuhan gizi sehari-hari.

Protein yang banyak terdapat pada ikan, daging, serta biji-bijian seperti kedelai maupun produk olahannya, amat baik bagi pembentukan sel-sel otak.

* Kurangi makanan berlemak.

Batasi konsumsi junk-food.

* Pilih minuman rendah gula.

Pilihlah aneka buah segar sebagai pengganti minuman ringan. Selain memiliki kadar gula alami, buah juga berfungsi sebagai antioksidan.

* Jauhi stres.

Beban pikiran yang terlalu berat pada akhirnya bisa menimbulkan depresi. Oleh karena itu, belajarlah mengelola dan menyikapi masalah serta hadapi segala sesuatu secara optimistis.

* Cukup beristirahat.

Sebaiknya Anda memiliki jam tidur yang cukup dan teratur setiap hari. Sebab, siklus tidur yang tidak teratur bisa menurunkan stamina serta melemahkan daya konsentrasi.

Baca Selengkapnya...

Pengobatan Alternatif dengan Lumba-Lumba



Selain bisa bernyanyi ternyata lumba-lumba juga bisa menyembuhkan penyakit lo.

Ikan lumba-lumba hidung botol ternyata bisa membantu terapi pengobatan untuk beberapa jenis penyakit. Di antaranya, stroke, autis, kanker, bahkan hingga down syndrom atau depresi berat. Bagaimana rasanya diterapi oleh lumba-lumba? Bisa rasa takut atau geli.

Ternyata ikan lumba-lumba yang dikenal sebagai mamalia sahabat manusia itu bisa membantu pengobatan terapi untuk jenis penyakit yang belum ada obatnya, Kepala Pusat Riset Teknologi Kelautan Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP), Aryo Hanggono, menyatakan bahwa saat ini tim peneliti dari lima bidang keilmuan, yakni biologi kelautan, kedokteran hewan, psikologi, kedokteran, dan akustik sedang melakukan penelitian terhadap lumba-lumba yang membantu terapi pengobatan untuk beberapa pasien yang bertempat di salah satu hotel di Bali.

"Kami mencoba mencari penjelasan ilmiah mengapa ikan lumba-lumba bisa membantu pengobatan," katanya.

Penelitian yang dimulai semenjak 3 - 4 bulan yang lalu ini, kata dia, memang menunjukkan hasil positif. Buktinya pada uji terhadap salah seorang tokoh masyarakat Bali yang menderita stroke lumpuh kaki tampak menunjukkan perbaikan. Ketika sebelum terapi kaki tidak bisa digerakkan, namun setelah menjalani terapi akhirnya kakinya bisa digerakkan, bahkan saat ini si pasien sudah bisa berjalan kaki. Lama terapi pertama bagi pasien stroke ini adalah 10 hari dan selesai pada akhir 2007 kemarin. Namun pada awal 2008 ini, terapi pasien stroke itu dilanjutkan kembali. Kenyataannya, si pasien yang sudah berumur itu, kini sudah mulai bisa berjalan kembali.

"Ikan lumba-lumba itu memiliki kemampuan melakukan terapi baik melalui totokan, gigitan halus, kibasan tubuh, serta gelombang suara dari ikan ini," paparnya.

Selain itu uji juga dilakukan kepada salah seorang pasien yang mengidap kanker. Untuk pasien penyakit kanker saat ini terapi sudah berjalan selama seminggu. Aryo menyatakan, penjelasan mengenai tata cara ikan lumba-lumba memberikan terapi memang agak unik. Yakni, seorang pasien yang akan menjalani terapi harus ikut berenang dengan ikan lumba-lumba. Pasien tersebut dengan menggunakan pelampung ikut berenang dalam kolam air laut di mana lumba-lumba itu berada.

Untuk tahap pertama, biasanya tahap adaptasi di mana lumba-lumba hanya mengitari pasien yang mengapung di kolam. Baru tahap berikutnya, lumba-lumba akan menunjukkan reaksi dan mencoba berkomunikasi dengan pasien. Mulai totokan di kaki, tubuh, kepala, gigitan lembut, bahkan kibasan tubuh. Uniknya, bagian tubuh pasien yang ditotok atau disentuh oleh ikan lumba-lumba itu setiap harinya berbeda, sehingga tampak sistematis. Seolah ikan yang biasa dilatih untuk atraksi permainan ini tahu di mana letak saraf pasien yang mengalami sakit.

"Ini bukan pengobatan alternatif. Melainkan hanya komplemen. Jadi pengobatan medisnya tetap jalan. Terapi lumba-lumbanya juga jalan. Ini masuk kategori bioakustik," paparnya.

Penelitian terhadap potensi ikan lumba-lumba sebagai terapi ini memang akan terus dikembangkan. Bahkan kata dia, pada program penelitian tahun 2008 ini diprioritaskan untuk mengetahui pola spektrum dari gelombang suara lumba-lumba untuk pengobatan. Yakni pola seberapa besar spektrum frekuensi gelombang suara dari lumba-lumba itu untuk terapi berdasarkan jenis penyakit si pasien. Sebab, dari hasil rekam sonar frekuensi gelombang suara memang ada yang berbeda untuk tiap jenis penyakitnya.

Untuk itu para peneliti berniat untuk mengetahui polanya. "Sebab ternyata spektrum gelombang suara yang dikeluarkan ikan ini menunjukkan pola yang berbeda untuk jenis penyakit yang berbeda pula. Inilah yang masih kita pelajari," paparnya.

Di dunia medis, memang selama ini ada asumsi bahwa ikan lumba-lumba bisa membantu terapi. Namun itu hanya sebatas kepercayaan, dan belum ada pembuktian ilmiah. Bahkan Amerika Serikat juga meneliti ikan ini secara serius yang langsung ditangani oleh angkatan laut negara Paman Sam tersebut. Tentu saja, ikan lumba-lumba untuk sirkus dan terapi cara melatihnya berbeda.

Menurut Aryo, ikan lumba-lumba yang bisa dilatih untuk melakukan terapi adalah jenis jantan. Apabila riset ilmiah terhadap ikan ini berhasil, maka itu akan sangat potensial bagi dunia pengobatan di Indonesia. Sebab lautan di Indonesia memang melimpah ikan lumba-lumba jenis hidung botol. Namun tentu cara penangkapannya akan menemui kesulitan. Apalagi jika yang ditangkap adalah lumba-lumba betina guna dikembangbiakkan. Sebab biasanya perilaku ikan yang berkelompok ini, betina biasanya dilindungi oleh banyak lumba-lumba jantan.

"Kami berencana menangkap empat ekor ikan lumba-lumba tahun ini, untuk kemudian kami teliti dan kembangbiakan di pusat penelitian kami di Bali," ujarnya.

Peneliti Bioakustik DKP, Agus Cahyadi menyatakan bahwa fokus penelitian tahun 2008 ini tidak hanya dilakukan kelanjutan terapi namun juga komparasi dengan hasil pengobatan medis. Sehingga dilakukan pembuktian secara medis atas hasil terapi yang dilakukan oleh pasien subyek penelitian. Selain itu juga dilakukan analisa spektrum akuistik gelombang suara yang dikeluarkan ikan lumba-lumba per perlakuan terapi. Yakni berapa besar gelombang suara yang dikeluarkan apabila untuk badan atau kepala pasien.

Meski demikian, Agus mengaku belum bisa memecahkan rahasia mengapa ikan lumba-lumba bisa mengerti bagian tubuh yang sakit dari si pasien sehingga melakukan perlakuan terapi di sana. "Kita masih dalam pengkajian mengapa lumba-lumba seolah tahu di mana bagian tubuh pasien yang sakit. Mereka mencari sendiri dan tidak ada yang mengarahkan," tandasnya.

Buktinya menurut dia, bottle nose dolphin atau tursiops truncactus itu bisa bekerja dengan baik. Selama 10 kali terapi yang diberikan kepada 13 anak penyandang autis. Untuk penelitian ini, Tim DKP melibatkan pakar psikologi Australia, Jepang, dan Indonesia untuk menganalisa perkembangan mental si pasien.

Agus menjelaskan melalui 10 kali terapi pada penderita autis, dari 8 kriteria yang dinilai, 3 di antaranya menunjukkan hasil memuaskan. Yakni, terkait emosi, kontak mata, dan ketenangan. "Lima kriteria lainnya, yaitu kelincahan, motorik, rileksasi, fokus, dan perhatian belum menunjukkan hasil," tandasnya.

Untuk proses terapi, biasanya adaptasi membutuhkan waktu 1 hari. Kemudian tahap selanjutnya, peneliti mengumpulkan rangkaian transmisi suara lumba-lumba yang direkam melalui hidrophon. Setelah dilakukan analisis bioakustik, dalam satuan tiap 30 menit terdapat spektrum akustik gelombang optimal. Bioakustik, merupakan ilmu yang mempelajari suara dalam air, baik yang ditransmisikan maupun yang diterima.

"Kami harus mengonfirmasikan dengan kalangan kedokteran potensi frekuensi tersebut terhadap penderita stroke. Namun, terapi ini akan dikembangkan untuk metode penyembuhan kanker," ujarnya.

Baca Selengkapnya...

Jika Tak Ada Perpisahan

Jika mata ini telah enggan menatapmu
Jika telinga ini tak dapat mendengarmu lagi
Jika tangan ini tak bisa menjabat tanganmu
Jika mulut ini tak ingin ucapkan kata manis

Dan jika perpisahan harus terjadi
Apakah kamu
Masih menyayangiku, Temanku

Aku tak bisa bayangkan
Jika itu akan terjadi kepadaku
Aku merasa sangat kehilangan
Walaupun sesungguhnya
Masih ada harapan bagiku
Memang itu tak mustahil
Namun harapan itu sangat kecil

Sebelum itu semua terjadi
Maukah kamu
Duduk manis di sampingku
Untuk ku dengar cerita-cerita lucumu
Hingga kamu mau mengingat senyum manis dari bibirku



Baca Selengkapnya...

Bukan Hanya Mimpi



Aku memang bukan orang yang terkenal seperti kamu
Bukan idola bagi semua orang

Bukan juga orang yang punya banyak piala karena prestasi
Tapi aku punya cara untuk jadi yang terbaik

Aku tak punya bakat bermain music
Tak juga punya suara merdu seperti kamu
Tapi aku akan berusaha
Wujutkan prestasiku pada bidangku sendiri

Aku bukan orang kaya
Yang bisa keliling dunia setiap saat
Hanya untuk bersenang-senang atau mengisi hari libur
Tapi dalam kamusku
Aku harus keluar negeri untuk melanjutkan sekolahku
Walaupun ayahku hanya seorang tukang besi
Dan ibuku hanya buruh cuci
Aku akan mencoba untuk wujudkannya

Dan aku yakin
Tiada mimpi yang tidak dapat dikabulkan
Jika seseorang berusaha dan berdoa

Baca Selengkapnya...